UH 1
1. Indikator 1 Dampak Berakhirnya PD II
1.Bidang Politik
Akibat yang muncul di bidang politik setelah perang
dunia II berakhir sebagai berikut:
1.
Amerika serikat dan Rusia (Uni Soviet) sebagai pemenang dalam perang
dunai II tumbuh menjadi negara raksasa,
2.
Terjadinya perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dan Uni Soviet yang
menimbulkan perang dingin,
3.
Munculnya politik mencari kawan yang dibentuk berdasarkan kepentingan
keamanan bersama,
4.
Munculnya politik memecah belah negara, dll.
2. Bidang Ekonomi
Perang dunia II menghancurkan perekonomian negara
didunia kecuali Amerika Serikat.
Untuk menanamkan pengaruhnya dinegara Eropa dan yang
lain. Misalnya Teruman Doctrine(1947), dll. Program-progam ini merupakan usaha
untuk membendung berkembangnya komunisme.
3. Bidang Sosial
Tugas UNRRA diantaranya: Memberi makanan kepada
orang-orang yang terlantar, Mendirikan rumah sakit, Mengurus pengungsi dan
menyatukan dengan keluarganya.
4. Bidang Kerohanian
Penderitaan yang ditimbulkan akibat perang dunia II
menyadarkan manusia dan akibat buruk perang. Penduduk dunia menyadari perlunya
lembaga yang dapat menjaga perdamaian dunia setelah liga bangsa-bangsa
dibubarkan. Pada tanggal 24 Oktober 1945 didirikan perserikatan bangsa-bangsa
atau Unitet Nations Organization.
2. Indikator 2 Pengaruh PD II dibidang Politik
Akibat PD II dalam bidang politik :
1. Munculya negara" adidaya, seperti AS dan Uni
Soviet.
2. Lepasnya beberapa negara jajahan, seperti :
Indonesia, China, dll.
3. Lahirnya negara" baru, seperti : Indonesia,
Filipina, India, Pakistan, dan Srilangka.
4. Lahirnya PBB (United Nations) akibat dari
gagalnya LBB (Liga Bangsa-Bangsa).
5. Timbulnya perang dingin akibat dari persaingan AS
dan Uni Soviet.
6. Munculnya paham Zionisme (Zionisme adalah gerakan
yang dilakukan oleh
orang-orang Yahudi untuk mendirikan negara khusus bagi komunitas Yahudi)
yg kelak
akan menimbulkan perang-perang skala kecil di wilayah Timur Tengah.
7. Munculnya politik mencari kawan atau aliansi yg
dibentuk berdasarkan kepentingan
keamanan
bersama. Misalnya : NATO (North Atlantic Treaty Organization), METO
(Middle
East Treaty Organization), dan SEATO (Southeast Asia Treaty
Organisation).
8. Munculnya politik memecah belah negara. Misalnya
:
- Jerman
dibagi 2 : Jerman Barat dan Jerman Timur
- Korea
dibagi 2 : Korea Utara dan Korea Selatan
-
Indo-Cina dibagi 3 : Laos, Kamboja, dan Vietnam
- India
dibagi 2 : India dan Pakistan
3. Indikator 3Dekolonisasi di Cina, Philipina,
India, Myanmar, Turkei, Mesir
a. Nasionalisme di Cina
Akibat kalah pada perang candu Cina yang saat itu
dikuasai dinasti manchu harus menandatangani perjanjian Nanking yang isinya,
antara lain sebagai berikut.
1)
Cina harus menyerahkan Hongkong ke Inggris.
2)
Cina harus membayar kerugian kepada pedagang Inggris yang barang
dagangan (candu) telah dibakar.
3)
Pelabuhan Kanton dan beberapa pelabuhan lainnya dibuka untuk perdagangan
dengan Inggris.
Pada tahun 1900 terjadi pemberontakan Boxer, sebagai
wujud kebencian rakyat Cina terhadap orang-orang barat yang menduduki tanah
airnya. Pemberontakan ini dipimpin oleh Ratu Tshe -Shi. Akan tetapi
pemberontakan boxer berhasil dipadamkan oleh bersatunya bangsa bangsa Eropa di
Cina. Kekalahan-kekalahan yang di derita oleh kekaisaran Cina dalam menghadapi
bangsa Asing menyadarkan jiwa nasionalisme rakyat Cina untuk menentang
penjajahan. Muncullah tokoh nasional Cina yaitu Dr. Sun Yat sen. Dasar
perjuangan Sun Yat Sen di kenal dengan " San Min Chu-i atau tiga asas
kerakyatan yang meliputi:
1)
nasionalisme atau kebangsaan,
2)
demokrasi atau kedaulatan rakyat, dan
3)
sosialisme atau kesejahteraan sosial
Pada tanggal 2 Januari 1912 Sun Yat Sen
memproklamasikan berdirinya Republik Cina yang berpusat di Kanton. Presiden
pertamanya adalah Yuan Shih Kai (1912-1916) yang kemudian digantikan oleh Sun
Yat Sen (1916-1925).
b
Nasionalisme di India
Gerakan nasionalisme di India muncul pada tahun 1885
dengan di- tandai berdirinya All Indian National Congress, atau biasa disebut
Congress. Congress adalah semacam majelis rakyat yang di dalamnya terdapat wakil-wakil
dari golongan hindu, Budha, dan Islam. Tokoh-tokohnya yang terkenal, antara
lain Mahatma Gandhi, Ali Liqut Khan, Jawaharlal Nehru, Mohammad Ali Jinnah, B.G
Tilaq dan Banerjee. Di antara mereka yang paling menonjol adalah Mahatma
Gandhi, dengan dasar perjuangannya, yaitu sebagai berikut.
1)
Ahimsa, yaitu melakukan gerakan perlawanan tanpa menggunakan kekerasan.
2)
Hartal, yaitu gerakan yang bersifat pasif atau disebut juga mogok kerja
3)
Satyagraha, yaitu gerakan cinta tanah air dengan tidak bekerja sama
dengan penjajah.
4)
Swadesi, yaitu menggunakan barang produksi dalam negeri.
Selain 4 dasar tersebut terdapat juga
gerakan-gerakan perlawanan, antara lain sebagai berikut.
1)
Gerakan Sosial Brahma Samaj yang dipimpin oleh raja Ramohan Ray. Gerakan
ini bertujuan untuk menghapuskan adat tradisi kuno, aturan kasta dan mengajar
dasar monotheisme dalam agama Hindu.
2)
Gerakan pendidikan Santiniketan yang dipimpin oleh Rabindranath Tagore,
penyair besar bangsa India. Gerakan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta
tanah air dan budaya India.
3)
The Great India Mutiny (Pemberontakan Sipahi), yaitu pemberontakan
bersenjata para prajurit EIC yang mendapat dukungan dari rakyat. Pemberontakan
ini dipimpin oleh Bahadur Syah, raja Moghul di India.
c
Nasionalisme Filipina
Pada tahun 1898 pecahlah pemberontakan Katipunan
dari rakyat Filipina melawan Spanyol. Pemberontakan ini merupakan awal dari
gerakan nasionalisme di Filipina. Dipimpin oleh Yose Rizal yang akhirnya
dijatuhi hukuman mati oleh pemerintah Spanyol. Nasionalisme Filipina
dilanjutkan oleh pemimpin Emilio Aqunaldo yang berhasil mendirikan Liga
Pembebasan Filipina dan pada tanggal 12 Juni 1898 memproklamasikan Republik
Filipina Merdeka. Filipina jatuh ke tangan Amerika serikat dari tangan Spanyol.
Untuk menyiapkan kemerdekaan Filipina maka Amerika serikat mengeluarkan
Undang-Undang The Tydings Mc Duffie Act pada tahun 1934. Berdasarkan
undang-undang ini Filipina mendapat status Commonwealth selama 12 tahun.
Sebagai realisasi The Tydings Mc Duffie Act, kemerdekaan Filipina dilaksanakan
pada tanggal 4 Juli 1946 dengan presiden pertama Manuel Roxas.
d
Nasionalisme Turki
Pemerintah Turki yang sangat lemah mendapat julukan
"The Sick Man from Europe". Pada tahun 1919 muncullah gerakan Turki
Muda yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha, tujuannya adalah untuk mengusir
kekuatan sekutu dan rezim lama yang lemah. Pada tanggal 23 Juli 1923
ditandatangani perjanjian Laussane antara Turki dan Sekutu yang isinya,antara
lain sebagai berikut.
1)
Thracia Timur dikembalikan ke Turki.
2)
Turki melepaskan semua daerah yang penduduknya bukan bangsa Turki, yaitu
Arab yang menjadi negara merdeka, Libia diambil alih Italia, Mesir, Palestina,
Irak dan Siprus diambil alih oleh Inggris, Suriah dan Libanon diambil alih oleh
Prancis.
3)
The Straits (selat) terbuka untuk semua kapal.
4)
Semua hak ekstrateritorial bangsa asing dihapuskan.
5)
Tidak ada keharusan bagi Turki untuk mengurangi angkatan perangnya.
6)
Turki tidak perlu membayar kerugian perang.
7)
Turki harus melindungi minoritas.
Mustafa Kemal Pasha berupaya menjadikan Turki
republik modern. Kebijakannya untuk memodernkan Turki,yaitu sebagai berikut.
1)
Menyusun undang-undang dasar baru.
2)
Melaksanakan ekonomi etatisme.
3)
Melaksanakan rencana pembangunan lima tahun.
4) Huruf Arab diganti dengan huruf latin.
5)
Melaksanakan pemerintahanan sekuler.
e
Nasionalisme Mesir
Pada tahun 1881 timbul pemberontakan rakyat di Mesir
yang dipimpin Arabi Pasya. Peristiwa ini merupakan kebangkitan semangat
kebangsaan Mesir, yang kemudian berkembang dalam bentuk gerakan pembaharuan
dalam Islam, yang dikenal dengan Gerakan Salafiah, dipelopori oleh para alim
ulama seperti Jamaluddin Al Afghani, Syah Muhammad Abduh, dan lain-lain. Adapun
sebab-sebab nasionalisme Mesir, antara lain sebagai berikut.
1)
Adanya gerakan Wahabi, semula merupakan gerakan agama yang kemudian memberontak pemerintahan
Turki. Dengan demikian, secara
politik membangkitkan tumbuhnya
nasionalisme Mesir.
2)
Adanya pengaruh Revolusi Prancis. Ketika Napoleon Bonaparte mendarat di Mesir, ia juga
membawa suara Revolusi Prancis
yang kemudian menimbulkan paham liberal dan nasionalisme Mesir.
3)
Munculnya kaum intelektual yang berpaham modern.
4)
Adanya Gerakan Pan Arab, yang dirintis oleh Amir Chetib Arslan dengan yang menganjurkan
persatuan semua bangsa Arab dengan
tujuan untuk mencapai kemerdekaan bangsanya.
5)
Pengaruh Gerakan Turki Muda.
Karena tidak mampu lagi menekan nasionalisme di
Mesir, maka Inggris secara sepihak
mengumumkan Unilateral Declaration pada tanggal 28 Februari 1922, seperti berikut.
a.
Inggris mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Mesir.
b.
Inggris masih berhak atas empat reserverd points, yaitu sebagai berikut.
1) Mempertahankan Terusan Suez.
2) Menggunakan daerah
Mesir untuk operasi militer.
3) Mempertahankan Mesir
dari agresi bangsa lain.
4) Melindungi bangsa
lain di Mesir dan kepentingannya
UH 2
Indikator 1
Menjelaskan perkembangan ekonomi international
sehubungan dengan terjadinya perang dingin
Berakhirnya Perang Dingin mampu mengakhiri semangat
sistem hubungan internasional bipolar (melibatkan 2 blok yaitu blok barat dan
timur) dan berubah menjadi sistem multipolar, yaitu mengalihkan persaingan yang
bernuansa militer ke persaingan ekonomi di antara negara-negara di dunia dan
mengubah isu-isu fokus hubungan internasional dari high politics (isu yang
berhubungan dengan politik dan keamanan) menjadi is-isu low politics(seperti
isu terorisme, hak asasi manusi, ekonomi, lingkungan hidup, dsb) yang dianggap
sama pentingnya dengan isu high politics.
Terbentuk hubungan kerjasama utara-selatan dan
selatan-selatan.
Setelah Perang Dunia II dunia tidak lagi terbagi
atas blok barat dan blok timur melainkan kelompok utara dan kelompok selatan.
Istilah utara dan selatan dalam hal ini lebih bernilai ekonomis jika
dibandingkan dengan nilai geografis.
Kelompok Utara merupakan kelompok negara industri
maju yang memiliki teknologi canggih serta produksi industri yang selalu
meningkat.
Negara Utara meliputi negara-negara yang berada di
belahan bumi bagian utara meliputi, Kanada, Amerika Serikat, Perancis, inggris,
Jerman Barat, Italia, dan Jepang.
Secara ekonomis mereka memiliki ekonomi yang kuat.
Berdasarkan kekayaan alam, negara maju tidak
memiliki kekayaan alam yang cukup tetapi kekurangan tersebut dapat diatasi
dengan penguasaan teknologi. Jadi mereka sangat unggul dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi tetapi kurang didukung oleh sumber daya alam yang
melimpah.
Kelompok Selatan merupakan kelompok negara yang
sedang berkembang atau negara miskin. Negara Selatan meliputi negara yang
terletak di belahan bumi bagian selatan seoperti kawasan Asia, afrika, dan
Amerika Latin.
Secara ekonomis, mereka memiliki ekonomi yang lemah
yang mengandalkan hidupnya pada bidang pertanian.
Berdasarkan kekayaan alam, negara selatan memiliki
sumber daya alam yang melimpah namun kurang didukung oleh penguasaan teknologi.
Indikator 2
KONDISI EKONOMI INDONESIA AWAL KEMERDEKAAN
Keadaan ekonomi Indonesia pada akhir kekuasaan
Jepang dan pada awal berdirinya Republik Indonesia sangat kacau dan sulit.
Latar belakang keadaan yang kacau tersebut disebabkan karena :
Indonesia yang baru saja merdeka belum memiliki
pemerintahan yang baik, dimana belum ada pejabat khusus yang bertugas untuk
menangani perekonomian Indonesia.
Sebagai negara baru Indonesia belum mempunyai pola
dan cara untuk mengatur ekonomi keuangan yang mantap.
Tingalan pemerintah pendudukan Jepang dimana ekonomi
saat pendudukan Jepang memang sudah buruk akibat pengeluaran pembiayaan perang
Jepang. Membuat pemerintah baru Indonesia agak sulit untuk bangkit dari
keterpurukan.
Kondisi keamanan dalam negeri sendiri tidak stabil
akibat sering terjadinya pergantian kabinet, dimana hal tersebut mendukung
ketidakstabilan ekonomi.
Politik keuangan yang berlaku di Indonesia dibuat di
negara Belanda guna menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia bahkan untuk
menghancurkan ekonomi nasional.
Belanda masih tetap tidak mau mengakui kemerdekaan
Indonesia dan masih terus melakukan pergolakan politik yang menghambat langkah
kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi.
Indikator 3
Menganalisa kebijakan presiden untuk mengatasi
keadaan ekonomi di awal kemerdekaan
1.
Mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri
Membuka hubungan dagang langsung ke luar negeri
dilakukan oleh pihak pemerintah maupun pihak swasta. Usaha tersebut antara
lain:
a)
Mengadakan kontak dagang dengan perusahaan swasta Amerika (Isbrantsen
Inc.). Tujuan dari kontak ini adalah membuka jalur diplomatis ke berbagai
negara. Dimana usaha tersebut dirintis oleh BTC (Banking and Trading
Corporation) atau Perseroan Bank dan Perdagangan, suatu badan perdagangan
semi-pemerintah yang membantu usaha ekonomi pemerintah, dipimpin oleh Sumitro
Djojohadikusumo dan Ong Eng Die. Hasil transaksi pertama dari kerjasama
tersebut adalah Amerika bersedia membeli barang-barang ekspor Indonesia seperti
gula, karet, teh, dan lain-lain. Tetapi selanjutnya kapal Amerika yang
mengangkut barang pesanan RI dan akan memuat barang ekspor dari RI dicegat dan
seluruh muatannya disita oleh kapal Angkatan Laut Belanda.
b) Karena
blokade Belanda di Jawa terlalu kuat maka usaha diarahkan untuk menembus
blokade ekonomi Belanda di Sumatera dengan tujuan Malaysia dan Singapura. Usaha
tersebut dilakukan sejak 1946 sampai akhir masa perang kemerdekaan. Hasilnya
Indonesia berhasil menyelundupkan karet yang mencapai puluhan ribu ton dari
Sumatera ke luar negeri, terutama ke Singapura. Dan Indonesia berhasil
memperoleh senjata , obat-obatan dan barang-barang lain yang dibutuhkan.
c)
Pemerintah RI pada 1947 membentuk perwakilan resmi di Singapura yang
diberi nama Indonesian Office (Indoff). Secra resmi badan ini merupakan badan
yang memperjuangkan kepentingan politik di luar negeri, namun secara rahasia
berusaha menembus blokade ekonomi Belanda dengan melakukan perdagangan barter.
Diharapkan dengan upaya ini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
d)
Dibentuk perwakilan kemetrian pertahanan di luar negeri yaitu Kementrian
Pertahanan Urusan Luar Negeri (KPULN) yang dipimpin oleh Ali Jayengprawiro.
Tugas pokok badan ini adalah membeli senjata dan perlengkapan angkatan perang.
2.
Konferensi Ekonomi I (Februari 1946)
Konferensi ini dihadiri oleh para cendekiawan,
gubernur, dan pejabat lainnya yang bertanggungjawab langsung mengenai masalah
ekonomi di Jawa, yang dipimpin oleh Menteri Kemakmuran (Darmawan Mangunkusumo).
Tujuan Konferensi ini adalah untuk memperoleh kesepakatan dalam menanggulangi
masalah-masalah ekonomi yang mendesak, seperti :
a)
Konsepsi untuk menghapuskan sistem autokrasi local warisan jepang dan
menggantikannya dengan system sentralisasi.
b) Bahan
makanan akan ditangani oleh pemerintah secara sentral oleh organisasi pengawas
makanan rakyat yang merubah namanya menjadi badan persediaan dan pembagi
makanan (BPPM) yang dipimpin oleh dr.sudarsono
c) Semua
perkebunan akan diawasi pemerintah untuk meningkatkan produksinya.
3.
Konferensi ekonomi II ( 6mei 1946 )
Konferensi kedua di Solo, 6 Mei 1946 membahas
mengenai masalah program ekonomi pemerintah, masalah keuangan negara,
pengendalian harga, distribusi, dan alokasi tenaga manusia. Wapres Moh. Hatta
mengusulkan mengenai rehabilitasi pabrik gula, dimana gula merupakan bahan
ekspor penting sehingga harus dikuasai oleh negara. Untuk merealisasikan
keinginan tersebut maka pada 6 Juni 1946 dibentuk Perusahaan Perkebunan Negara
(PPN).
4.
Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947.
Badan ini dibentuk atas usul dari menetri kemakmuran
AK. Gani. Badan ini merupakan badan tetap yang bertugas membuat rencana pembangunan
ekonomi untuk jangka waktu 2 sampai 3 tahun yang akhirnya disepakati Rencana
Pembangunan Sepuluh Tahun.
Badan ini bertujuan untuk menasionalisasikan semua
cabang produksi yang telah ada dengan mengubah ke dalam bentuk badan hukum. Hal
ini dilakukan dengan harapan agar Indonesia dapat menggunakan semua cabang
produksi secara maksimal dan kuat di mata hukum internasional.
5.
Rencana Kasimo (Kasimo Plan)
Menteri persediaan makanan rakyat I J Kasimo
menghasilkan rencana prokuksi 5 tahun
yangdikenal dengan kasimo plan. Program ini meliputi rencana produksi tiga
tahun 1948-1950 mengenai usaha swasembada pangan isinya antara lain:
a)
Memperbanyak kebun bibit dan padi unggul
b)
Pencegahan penyembelihan hewan pertanian
c)
Penanaman kembali tanah kosong
d)
Transmigrasi bagi 20 juta penduduk Pulau Jawa dipindahkan ke Sumatera
dalam jangka waktu 10-15 tahun
6.
Pinjaman Nasional
Program ini dilaksanakan oleh mentri
keuangan ir.surachman dengan persetujuan BP-KNIPpinjaman nasional akan dibayar
kembali selama 40 tahun.pada bulan juli 1946 besar pinjaman sebesar 1 milyar,
pada tahun pertama berhasil dikumpulkan uang sejumlah 500milyar. Ini
menunjukkan besarnya dukungan dari rakyat Indonesia.
7.
Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948
Program ini bertujuan untuk mengurangi beban negara
dalam bidang ekonomi, selain meningkatkan efisiensi. Rasionalisasi meliputi
penyempurnaan administrasi negara, angkatan perang, dan aparat ekonomi
Indikator 4
Menjelaskan pengaruh perkembangan politik
international paska PD II terhadap kondisi politik Indonesia di awal
kemerdekaan
Pada awal kemerdekaan (1945-1950) sistem ekonomi di
Indonesia adalah upaya untuk melakukan perubahan dari sistem ekonomi kolonial
ke ekonomi nasional.
~ Indonesia dalam kurun waktu 1945-1949 keadaaan
politik dan ekonomi Indonesia masih sangat kacau Indonesia belum seutuhnya
merdeka dan laju inflasi sangat tinggi disebabkan karena beredarnya mata uang
Jepang dan mata uang NICA yang tak terkendali, serta blokade ekonomi dari
Belanda.
~ Upaya untuk mengatasi masalah ekonomi Indonesia
awal kemerdekaan adalah seperti dilakukan Konferensi Ekonomi, Pinjaman
Nasional, hubungan dagang melalui BTC (Banking and Trading Corporation),
mengeluarkan ORI, mendirikan Bank Indonesia, rasionalisasi, kasimo plan, dan
yang lainnya masih saja mengalami kegagalan.
~ Kegagalan upaya membentuk sistem ekonomi Nasional
disebabkan karena saat itu fokus pemerintah adalah untuk memberantas berbagai
pergolakan yang muncul di dalam negeri belum lagi ditambah usaha Belanda yang
masih ingin menguasai Indonesia sehingga rakyat masih berjuang untuk
mempertahankan kemerdekaan.
Indikator 5
Mendeskripsikan kebijakan politik pemerintahan
sehubungan dengan perkembangan politik international
1)
Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan
berorientasi pada kepentingan nasional, menitik beratkan pada solidaritas antar
negara berkembang, mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa, menolak
penjajahan dalam segala bentuk, serta meningkatkan kemandirian bangsa dan
kerjasama internasional bagi kesejahteraan rakyat.
2) Dalam
melakukan perjanjian dan kerjasama internasional yang menyangkut kepentingan
dan hajat hidup rakyat banyak harus dengan persetujuan lembaga perwakilan
rakyat.
3)
Meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur luar negeri agar mampu
melakukan diplomasi pro-aktif dalam segala bidang untuk membangun citra positif
Indonesia di dunia internasional, memberikan perlindungan dan pembelaan
terhadap warga negara dan kepentingan Indonesia, serta memanfaatkan setiap
peluang positif bagi kepentingan nasional.
4)
Meningkatkan kualitas diplomasi guna mempercepat pemulihan ekonomi dan
pembangunan nasional, melalui kerjasama ekonomi regional maupun internasional
dalam rangka stabilitas, kerjasama dan pembangunan kawasan.
5)
Meningkatkan kesiapan Indonesia dalam segala bidang untuk menghadapi
perdagangan bebas, terutama dalam menyongsong pemberlakuan AFTA, APEC dan WTO.
6)
Memperluas perjanjian ekstradisi dengan negara-negara sahabat serta
memperlancar prosedur diplomatik dalam upaya melaksanakan ekstradisi bagian
penyelesaian perkara pidana.
7)
Meningkatkan kerjasama dalam segala bidang dengan negara tetangga yang
berbatasan langsung dan kerjasama kawasan ASEAN untuk memelihara stabilitas,
pembangunan dan kesejahteraan.
Indikator 6
Menjelaskan alasan dilaksanakannya Politik Bebas
Aktif
Dalam tata pergaulan internasional, perjuangan
bangsa dilaksanakan atas dasar semboyan “ percaya akan diri sendiri dan
berjuang atas kesanggupan sendiri”. Dengan semboyan ini Bangsa Indonesia mampu
menjalin hubungan dengan negara-negara lain di dunia secara baik.
Berdasarkan hal tersebut dan dalam rangka
menciptakan perdamaian dunia yang abadi, adil, dan sejahtera Pemerintah
Indonesia mengambil kebijakan politik luar negeri yang bebas dan aktif.
Bebas, artinya bebas menentukan sikap dan pandangan
terhadap masalah-masalah internasional dan terlepas dari ikatan
kekuatan-kekuatan raksasa dunia yang secara ideologis bertentangan (Timur
dengan faham Komunisnya dan Barat dengan faham Liberalnya).
Aktif, artinya dalam politik luar negeri senantiasa
aktif memperjuangkan terbinanya perdamaian dunia. Aktif memperjuangkan
kebebasan dan kemerdekaan. Aktif memperjuangkan ketertiban dunia.
Indikator 7
Mendeskripsikan faktor terjadinya Perang Dingin
1. Munculnya Amerika Serikat sebagai negara pemenang
di pihak Sekutu (Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat). Amerika Serikat
berperan besar dalam membantu negara-negara Eropa Barat untuk memperbaiki
kehidupan perekonomiannya.
2. Munculnya Rusia (Uni Soviet) sebagai negara besar
dan berperan membebaskan Eropa bagian Timur dari tangan Jerman dan membangun
perekonomian negara-negara di Eropa Timur. Uni Soviet meluaskan pengaruhnya
dengan mensponsori terjadinya perebutan kekuasaan di berbagai negara Eropa
Timur seperti Bulgaria, Albania, Hungaria, Rumania, Polandia, dan Cekoslowakia,
sehingga negara-negara tersebut masuk dalam pemerintahan komunis Uni Soviet.
3. Munculnya negara-negara yang baru merdeka setelah
Perang Dunia II di luar wilayah Eropa.
Baca selengkapnya di artikel Lahirnya 9 negara baru
setelah perang dunia 2. Dampaknya muncul 2 kelompok negara di dunia yaitu
negara-negara maju dengan negara-negara berkembang, yang memberikan pengaruh
bagi perkembangan politik dan ekonomi dunia.
Indikator 8
Mengevaluasi Pelaksanaan Perang Dingin di Eropa
Perang Dingin berkembang saat perbedaan-perbedaan
tentang bentuk dunia pasca perang telah menciptakan kecurigaan antara Amerika
Serikat dengan Uni-Soviet. Konflik pertama dalam perang ini berkaitan dengan
Polandia. Moskow ingin pemerintahan dibawah Soviet, sedangkan Amerika
mengingankan pemerintahan yang independen dan representatif sesuai dengan model
barat. Konfrensi Yalta pada bulan Februari 1945 menghasilkan kesepakatan yang
salah satu isinya yaitu janji akan pemilu yang bebas di Polandia. Pertentangan
kedua negara semakin runcing setelah diadakannya pertemuan antara Presiden
Amerika dengan Mentri Luar Negeri yang kemudian berakhir dengan ketersinggungan
menteri luar negeri Soviet.
Pasca bulan-bulan terakhir PD II, Soviet berhasil
menduduki seluruh Eropa Tengah dan Timur. Moskow memberikan bantuan militer
kepada partai-partai komunis untuk menghancurkan partai-partai demokratis di
Eropa Timur. Dan puncaknya terjadi pada peristiwa kudeta di Cekoslowakia tahun
1948.