Kamis, 28 Januari 2016

kunci sejarah



UH 1

1. Indikator 1 Dampak Berakhirnya PD II

1.Bidang Politik

Akibat yang muncul di bidang politik setelah perang dunia II berakhir sebagai berikut:

1.        Amerika serikat dan Rusia (Uni Soviet) sebagai pemenang dalam perang dunai II tumbuh menjadi negara raksasa,

2.        Terjadinya perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dan Uni Soviet yang menimbulkan perang dingin,

3.        Munculnya politik mencari kawan yang dibentuk berdasarkan kepentingan keamanan bersama,

4.        Munculnya politik memecah belah negara, dll.

2. Bidang Ekonomi

Perang dunia II menghancurkan perekonomian negara didunia kecuali Amerika Serikat.

Untuk menanamkan pengaruhnya dinegara Eropa dan yang lain. Misalnya Teruman Doctrine(1947), dll. Program-progam ini merupakan usaha untuk membendung berkembangnya komunisme.

3. Bidang Sosial

Tugas UNRRA diantaranya: Memberi makanan kepada orang-orang yang terlantar, Mendirikan rumah sakit, Mengurus pengungsi dan menyatukan dengan keluarganya.

4. Bidang Kerohanian

Penderitaan yang ditimbulkan akibat perang dunia II menyadarkan manusia dan akibat buruk perang. Penduduk dunia menyadari perlunya lembaga yang dapat menjaga perdamaian dunia setelah liga bangsa-bangsa dibubarkan. Pada tanggal 24 Oktober 1945 didirikan perserikatan bangsa-bangsa atau Unitet Nations Organization.

2. Indikator 2 Pengaruh PD II dibidang Politik

Akibat PD II dalam bidang politik :

1. Munculya negara" adidaya, seperti AS dan Uni Soviet.

2. Lepasnya beberapa negara jajahan, seperti : Indonesia, China, dll.

3. Lahirnya negara" baru, seperti : Indonesia, Filipina, India, Pakistan, dan Srilangka.

4. Lahirnya PBB (United Nations) akibat dari gagalnya LBB (Liga Bangsa-Bangsa).

5. Timbulnya perang dingin akibat dari persaingan AS dan Uni Soviet.

6. Munculnya paham Zionisme (Zionisme adalah gerakan yang dilakukan oleh

    orang-orang Yahudi untuk mendirikan negara khusus bagi komunitas Yahudi)

    yg kelak akan menimbulkan perang-perang skala kecil di wilayah Timur Tengah.

7. Munculnya politik mencari kawan atau aliansi yg dibentuk berdasarkan kepentingan

    keamanan bersama. Misalnya : NATO (North Atlantic Treaty Organization), METO

    (Middle East Treaty Organization), dan SEATO (Southeast Asia Treaty

    Organisation).

8. Munculnya politik memecah belah negara. Misalnya :

    - Jerman dibagi 2 : Jerman Barat dan Jerman Timur

    - Korea dibagi 2 : Korea Utara dan Korea Selatan

    - Indo-Cina dibagi 3 : Laos, Kamboja, dan Vietnam

    - India dibagi 2 : India dan Pakistan

3. Indikator 3Dekolonisasi di Cina, Philipina, India, Myanmar, Turkei, Mesir

 a.            Nasionalisme di Cina

Akibat kalah pada perang candu Cina yang saat itu dikuasai dinasti manchu harus menandatangani perjanjian Nanking yang isinya, antara lain  sebagai berikut.

1)            Cina harus menyerahkan Hongkong ke Inggris.

2)            Cina harus membayar kerugian kepada pedagang Inggris yang barang dagangan (candu) telah dibakar.

3)            Pelabuhan Kanton dan beberapa pelabuhan lainnya dibuka untuk perdagangan dengan Inggris.

Pada tahun 1900 terjadi pemberontakan Boxer, sebagai wujud kebencian rakyat Cina terhadap orang-orang barat yang menduduki tanah airnya. Pemberontakan ini dipimpin oleh Ratu Tshe -Shi. Akan tetapi pemberontakan boxer berhasil dipadamkan oleh bersatunya bangsa bangsa Eropa di Cina. Kekalahan-kekalahan yang di derita oleh kekaisaran Cina dalam menghadapi bangsa Asing menyadarkan jiwa nasionalisme rakyat Cina untuk menentang penjajahan. Muncullah tokoh nasional Cina yaitu Dr. Sun Yat sen. Dasar perjuangan Sun Yat Sen di kenal dengan " San Min Chu-i atau tiga asas kerakyatan yang meliputi:

1)            nasionalisme atau kebangsaan,

2)            demokrasi atau kedaulatan rakyat, dan

3)            sosialisme atau kesejahteraan sosial

Pada tanggal 2 Januari 1912 Sun Yat Sen memproklamasikan berdirinya Republik Cina yang berpusat di Kanton. Presiden pertamanya adalah Yuan Shih Kai (1912-1916) yang kemudian digantikan oleh Sun Yat Sen (1916-1925).

b             Nasionalisme di India

Gerakan nasionalisme di India muncul pada tahun 1885 dengan di- tandai berdirinya All Indian National Congress, atau biasa disebut Congress. Congress adalah semacam majelis rakyat yang di dalamnya terdapat wakil-wakil dari golongan hindu, Budha, dan Islam. Tokoh-tokohnya yang terkenal, antara lain Mahatma Gandhi, Ali Liqut Khan, Jawaharlal Nehru, Mohammad Ali Jinnah, B.G Tilaq dan Banerjee. Di antara mereka yang paling menonjol adalah Mahatma Gandhi, dengan dasar perjuangannya, yaitu sebagai berikut.

1)            Ahimsa, yaitu melakukan gerakan perlawanan tanpa menggunakan kekerasan.

2)            Hartal, yaitu gerakan yang bersifat pasif atau disebut juga mogok kerja

3)            Satyagraha, yaitu gerakan cinta tanah air dengan tidak bekerja sama dengan penjajah.

4)            Swadesi, yaitu menggunakan barang produksi dalam negeri.

Selain 4 dasar tersebut terdapat juga gerakan-gerakan perlawanan, antara lain sebagai berikut.

1)            Gerakan Sosial Brahma Samaj yang dipimpin oleh raja Ramohan Ray. Gerakan ini bertujuan untuk menghapuskan adat tradisi kuno, aturan kasta dan mengajar dasar monotheisme dalam agama Hindu.

2)            Gerakan pendidikan Santiniketan yang dipimpin oleh Rabindranath Tagore, penyair besar bangsa India. Gerakan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan budaya India.

3)            The Great India Mutiny (Pemberontakan Sipahi), yaitu pemberontakan bersenjata para prajurit EIC yang mendapat dukungan dari rakyat. Pemberontakan ini dipimpin oleh Bahadur Syah, raja Moghul di India.

c            Nasionalisme Filipina

Pada tahun 1898 pecahlah pemberontakan Katipunan dari rakyat Filipina melawan Spanyol. Pemberontakan ini merupakan awal dari gerakan nasionalisme di Filipina. Dipimpin oleh Yose Rizal yang akhirnya dijatuhi hukuman mati oleh pemerintah Spanyol. Nasionalisme Filipina dilanjutkan oleh pemimpin Emilio Aqunaldo yang berhasil mendirikan Liga Pembebasan Filipina dan pada tanggal 12 Juni 1898 memproklamasikan Republik Filipina Merdeka. Filipina jatuh ke tangan Amerika serikat dari tangan Spanyol. Untuk menyiapkan kemerdekaan Filipina maka Amerika serikat mengeluarkan Undang-Undang The Tydings Mc Duffie Act pada tahun 1934. Berdasarkan undang-undang ini Filipina mendapat status Commonwealth selama 12 tahun. Sebagai realisasi The Tydings Mc Duffie Act, kemerdekaan Filipina dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 1946 dengan presiden pertama Manuel Roxas.

d            Nasionalisme Turki

Pemerintah Turki yang sangat lemah mendapat julukan "The Sick Man from Europe". Pada tahun 1919 muncullah gerakan Turki Muda yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha, tujuannya adalah untuk mengusir kekuatan sekutu dan rezim lama yang lemah. Pada tanggal 23 Juli 1923 ditandatangani perjanjian Laussane antara Turki dan Sekutu yang isinya,antara lain sebagai berikut.

1)            Thracia Timur dikembalikan ke Turki.

2)            Turki melepaskan semua daerah yang penduduknya bukan bangsa Turki, yaitu Arab yang menjadi negara merdeka, Libia diambil alih Italia, Mesir, Palestina, Irak dan Siprus diambil alih oleh Inggris, Suriah dan Libanon diambil alih oleh Prancis.

3)            The Straits (selat) terbuka untuk semua kapal.

4)            Semua hak ekstrateritorial bangsa asing dihapuskan.

5)            Tidak ada keharusan bagi Turki untuk mengurangi angkatan perangnya.

6)            Turki tidak perlu membayar kerugian perang.

7)            Turki harus melindungi minoritas.

Mustafa Kemal Pasha berupaya menjadikan Turki republik modern. Kebijakannya untuk memodernkan Turki,yaitu sebagai berikut.

1)            Menyusun undang-undang dasar baru.

2)            Melaksanakan ekonomi etatisme.

3)            Melaksanakan rencana pembangunan lima tahun.

4)            Huruf Arab diganti dengan huruf latin.

5)            Melaksanakan pemerintahanan sekuler.

e             Nasionalisme Mesir

Pada tahun 1881 timbul pemberontakan rakyat di Mesir yang dipimpin Arabi Pasya. Peristiwa ini merupakan kebangkitan semangat kebangsaan Mesir, yang kemudian berkembang dalam bentuk gerakan pembaharuan dalam Islam, yang dikenal dengan Gerakan Salafiah, dipelopori oleh para alim ulama seperti Jamaluddin Al Afghani, Syah Muhammad Abduh, dan lain-lain. Adapun sebab-sebab nasionalisme Mesir, antara lain sebagai berikut.

1)            Adanya gerakan Wahabi, semula merupakan gerakan agama      yang kemudian memberontak pemerintahan Turki. Dengan        demikian, secara politik membangkitkan tumbuhnya        nasionalisme Mesir.

2)            Adanya pengaruh Revolusi Prancis. Ketika Napoleon Bonaparte                mendarat di Mesir, ia juga membawa suara Revolusi Prancis               yang kemudian menimbulkan paham liberal dan nasionalisme      Mesir.

3)            Munculnya kaum intelektual yang berpaham modern.

4)            Adanya Gerakan Pan Arab, yang dirintis oleh Amir Chetib Arslan                dengan yang menganjurkan persatuan semua bangsa Arab    dengan tujuan untuk mencapai kemerdekaan bangsanya.

5)            Pengaruh Gerakan Turki Muda.

Karena tidak mampu lagi menekan nasionalisme di Mesir,  maka Inggris secara sepihak mengumumkan Unilateral Declaration pada tanggal 28 Februari 1922,  seperti berikut.

a.            Inggris mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Mesir.

b.            Inggris masih berhak atas empat reserverd points, yaitu                 sebagai                 berikut.

                1)            Mempertahankan Terusan Suez.

                2)            Menggunakan daerah Mesir untuk operasi militer.

                3)            Mempertahankan Mesir dari agresi bangsa lain.

                4)            Melindungi bangsa lain di Mesir dan kepentingannya



UH 2



Indikator 1

Menjelaskan perkembangan ekonomi international sehubungan dengan terjadinya perang dingin

Berakhirnya Perang Dingin mampu mengakhiri semangat sistem hubungan internasional bipolar (melibatkan 2 blok yaitu blok barat dan timur) dan berubah menjadi sistem multipolar, yaitu mengalihkan persaingan yang bernuansa militer ke persaingan ekonomi di antara negara-negara di dunia dan mengubah isu-isu fokus hubungan internasional dari high politics (isu yang berhubungan dengan politik dan keamanan) menjadi is-isu low politics(seperti isu terorisme, hak asasi manusi, ekonomi, lingkungan hidup, dsb) yang dianggap sama pentingnya dengan isu high politics.



Terbentuk hubungan kerjasama utara-selatan dan selatan-selatan.

Setelah Perang Dunia II dunia tidak lagi terbagi atas blok barat dan blok timur melainkan kelompok utara dan kelompok selatan. Istilah utara dan selatan dalam hal ini lebih bernilai ekonomis jika dibandingkan dengan nilai geografis.

Kelompok Utara merupakan kelompok negara industri maju yang memiliki teknologi canggih serta produksi industri yang selalu meningkat.

Negara Utara meliputi negara-negara yang berada di belahan bumi bagian utara meliputi, Kanada, Amerika Serikat, Perancis, inggris, Jerman Barat, Italia, dan Jepang.

Secara ekonomis mereka memiliki ekonomi yang kuat.

Berdasarkan kekayaan alam, negara maju tidak memiliki kekayaan alam yang cukup tetapi kekurangan tersebut dapat diatasi dengan penguasaan teknologi. Jadi mereka sangat unggul dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi kurang didukung oleh sumber daya alam yang melimpah.

Kelompok Selatan merupakan kelompok negara yang sedang berkembang atau negara miskin. Negara Selatan meliputi negara yang terletak di belahan bumi bagian selatan seoperti kawasan Asia, afrika, dan Amerika Latin.

Secara ekonomis, mereka memiliki ekonomi yang lemah yang mengandalkan hidupnya pada bidang pertanian.

Berdasarkan kekayaan alam, negara selatan memiliki sumber daya alam yang melimpah namun kurang didukung oleh penguasaan teknologi.



Indikator 2

KONDISI EKONOMI INDONESIA AWAL KEMERDEKAAN

Keadaan ekonomi Indonesia pada akhir kekuasaan Jepang dan pada awal berdirinya Republik Indonesia sangat kacau dan sulit. Latar belakang keadaan yang kacau tersebut disebabkan karena :

Indonesia yang baru saja merdeka belum memiliki pemerintahan yang baik, dimana belum ada pejabat khusus yang bertugas untuk menangani perekonomian Indonesia.
Sebagai negara baru Indonesia belum mempunyai pola dan cara untuk mengatur ekonomi keuangan yang mantap.
Tingalan pemerintah pendudukan Jepang dimana ekonomi saat pendudukan Jepang memang sudah buruk akibat pengeluaran pembiayaan perang Jepang. Membuat pemerintah baru Indonesia agak sulit untuk bangkit dari keterpurukan.
Kondisi keamanan dalam negeri sendiri tidak stabil akibat sering terjadinya pergantian kabinet, dimana hal tersebut mendukung ketidakstabilan ekonomi.
Politik keuangan yang berlaku di Indonesia dibuat di negara Belanda guna menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia bahkan untuk menghancurkan ekonomi nasional.
Belanda masih tetap tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia dan masih terus melakukan pergolakan politik yang menghambat langkah kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi.


Indikator 3

Menganalisa kebijakan presiden untuk mengatasi keadaan ekonomi di awal kemerdekaan

1.      Mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri

Membuka hubungan dagang langsung ke luar negeri dilakukan oleh pihak pemerintah maupun pihak swasta. Usaha tersebut antara lain:

a)      Mengadakan kontak dagang dengan perusahaan swasta Amerika (Isbrantsen Inc.). Tujuan dari kontak ini adalah membuka jalur diplomatis ke berbagai negara. Dimana usaha tersebut dirintis oleh BTC (Banking and Trading Corporation) atau Perseroan Bank dan Perdagangan, suatu badan perdagangan semi-pemerintah yang membantu usaha ekonomi pemerintah, dipimpin oleh Sumitro Djojohadikusumo dan Ong Eng Die. Hasil transaksi pertama dari kerjasama tersebut adalah Amerika bersedia membeli barang-barang ekspor Indonesia seperti gula, karet, teh, dan lain-lain. Tetapi selanjutnya kapal Amerika yang mengangkut barang pesanan RI dan akan memuat barang ekspor dari RI dicegat dan seluruh muatannya disita oleh kapal Angkatan Laut Belanda.

b)      Karena blokade Belanda di Jawa terlalu kuat maka usaha diarahkan untuk menembus blokade ekonomi Belanda di Sumatera dengan tujuan Malaysia dan Singapura. Usaha tersebut dilakukan sejak 1946 sampai akhir masa perang kemerdekaan. Hasilnya Indonesia berhasil menyelundupkan karet yang mencapai puluhan ribu ton dari Sumatera ke luar negeri, terutama ke Singapura. Dan Indonesia berhasil memperoleh senjata , obat-obatan dan barang-barang lain yang dibutuhkan.

c)      Pemerintah RI pada 1947 membentuk perwakilan resmi di Singapura yang diberi nama Indonesian Office (Indoff). Secra resmi badan ini merupakan badan yang memperjuangkan kepentingan politik di luar negeri, namun secara rahasia berusaha menembus blokade ekonomi Belanda dengan melakukan perdagangan barter. Diharapkan dengan upaya ini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

d)     Dibentuk perwakilan kemetrian pertahanan di luar negeri yaitu Kementrian Pertahanan Urusan Luar Negeri (KPULN) yang dipimpin oleh Ali Jayengprawiro. Tugas pokok badan ini adalah membeli senjata dan perlengkapan angkatan perang.

2.      Konferensi Ekonomi I (Februari 1946)

Konferensi ini dihadiri oleh para cendekiawan, gubernur, dan pejabat lainnya yang bertanggungjawab langsung mengenai masalah ekonomi di Jawa, yang dipimpin oleh Menteri Kemakmuran (Darmawan Mangunkusumo). Tujuan Konferensi ini adalah untuk memperoleh kesepakatan dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak, seperti :

a)      Konsepsi untuk menghapuskan sistem autokrasi local warisan jepang dan menggantikannya dengan system sentralisasi.

b)      Bahan makanan akan ditangani oleh pemerintah secara sentral oleh organisasi pengawas makanan rakyat yang merubah namanya menjadi badan persediaan dan pembagi makanan (BPPM) yang dipimpin oleh dr.sudarsono

c)      Semua perkebunan akan diawasi pemerintah untuk meningkatkan produksinya.



3.      Konferensi ekonomi II ( 6mei 1946 )

Konferensi kedua di Solo, 6 Mei 1946 membahas mengenai masalah program ekonomi pemerintah, masalah keuangan negara, pengendalian harga, distribusi, dan alokasi tenaga manusia. Wapres Moh. Hatta mengusulkan mengenai rehabilitasi pabrik gula, dimana gula merupakan bahan ekspor penting sehingga harus dikuasai oleh negara. Untuk merealisasikan keinginan tersebut maka pada 6 Juni 1946 dibentuk Perusahaan Perkebunan Negara (PPN).

4.      Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947.

Badan ini dibentuk atas usul dari menetri kemakmuran AK. Gani. Badan ini merupakan badan tetap yang bertugas membuat rencana pembangunan ekonomi untuk jangka waktu 2 sampai 3 tahun yang akhirnya disepakati Rencana Pembangunan Sepuluh Tahun.

Badan ini bertujuan untuk menasionalisasikan semua cabang produksi yang telah ada dengan mengubah ke dalam bentuk badan hukum. Hal ini dilakukan dengan harapan agar Indonesia dapat menggunakan semua cabang produksi secara maksimal dan kuat di mata hukum internasional.

5.      Rencana Kasimo (Kasimo Plan)

Menteri persediaan makanan rakyat I J Kasimo menghasilkan rencana prokuksi 5  tahun yangdikenal dengan kasimo plan. Program ini meliputi rencana produksi tiga tahun 1948-1950 mengenai usaha swasembada pangan isinya antara lain:

a)      Memperbanyak kebun bibit dan padi unggul

b)      Pencegahan penyembelihan hewan pertanian

c)      Penanaman kembali tanah kosong

d)     Transmigrasi bagi 20 juta penduduk Pulau Jawa dipindahkan ke Sumatera dalam jangka waktu 10-15 tahun

6.      Pinjaman Nasional

            Program ini dilaksanakan oleh mentri keuangan ir.surachman dengan persetujuan BP-KNIPpinjaman nasional akan dibayar kembali selama 40 tahun.pada bulan juli 1946 besar pinjaman sebesar 1 milyar, pada tahun pertama berhasil dikumpulkan uang sejumlah 500milyar. Ini menunjukkan besarnya dukungan dari rakyat Indonesia.

7.      Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948

Program ini bertujuan untuk mengurangi beban negara dalam bidang ekonomi, selain meningkatkan efisiensi. Rasionalisasi meliputi penyempurnaan administrasi negara, angkatan perang, dan aparat ekonomi



Indikator 4

Menjelaskan pengaruh perkembangan politik international paska PD II terhadap kondisi politik Indonesia di awal kemerdekaan

Pada awal kemerdekaan (1945-1950) sistem ekonomi di Indonesia adalah upaya untuk melakukan perubahan dari sistem ekonomi kolonial ke ekonomi nasional.
~ Indonesia dalam kurun waktu 1945-1949 keadaaan politik dan ekonomi Indonesia masih sangat kacau Indonesia belum seutuhnya merdeka dan laju inflasi sangat tinggi disebabkan karena beredarnya mata uang Jepang dan mata uang NICA yang tak terkendali, serta blokade ekonomi dari Belanda.
~ Upaya untuk mengatasi masalah ekonomi Indonesia awal kemerdekaan adalah seperti dilakukan Konferensi Ekonomi, Pinjaman Nasional, hubungan dagang melalui BTC (Banking and Trading Corporation), mengeluarkan ORI, mendirikan Bank Indonesia, rasionalisasi, kasimo plan, dan yang lainnya masih saja mengalami kegagalan.
~ Kegagalan upaya membentuk sistem ekonomi Nasional disebabkan karena saat itu fokus pemerintah adalah untuk memberantas berbagai pergolakan yang muncul di dalam negeri belum lagi ditambah usaha Belanda yang masih ingin menguasai Indonesia sehingga rakyat masih berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan.



Indikator 5

Mendeskripsikan kebijakan politik pemerintahan sehubungan dengan perkembangan politik international

1)      Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan berorientasi pada kepentingan nasional, menitik beratkan pada solidaritas antar negara berkembang, mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa, menolak penjajahan dalam segala bentuk, serta meningkatkan kemandirian bangsa dan kerjasama internasional bagi kesejahteraan rakyat.

2)      Dalam melakukan perjanjian dan kerjasama internasional yang menyangkut kepentingan dan hajat hidup rakyat banyak harus dengan persetujuan lembaga perwakilan rakyat.

3)      Meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur luar negeri agar mampu melakukan diplomasi pro-aktif dalam segala bidang untuk membangun citra positif Indonesia di dunia internasional, memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap warga negara dan kepentingan Indonesia, serta memanfaatkan setiap peluang positif bagi kepentingan nasional.

4)      Meningkatkan kualitas diplomasi guna mempercepat pemulihan ekonomi dan pembangunan nasional, melalui kerjasama ekonomi regional maupun internasional dalam rangka stabilitas, kerjasama dan pembangunan kawasan.

5)      Meningkatkan kesiapan Indonesia dalam segala bidang untuk menghadapi perdagangan bebas, terutama dalam menyongsong pemberlakuan AFTA, APEC dan WTO.

6)      Memperluas perjanjian ekstradisi dengan negara-negara sahabat serta memperlancar prosedur diplomatik dalam upaya melaksanakan ekstradisi bagian penyelesaian perkara pidana.

7)      Meningkatkan kerjasama dalam segala bidang dengan negara tetangga yang berbatasan langsung dan kerjasama kawasan ASEAN untuk memelihara stabilitas, pembangunan dan kesejahteraan.



Indikator 6

Menjelaskan alasan dilaksanakannya Politik Bebas Aktif

                                           

Dalam tata pergaulan internasional, perjuangan bangsa dilaksanakan atas dasar semboyan “ percaya akan diri sendiri dan berjuang atas kesanggupan sendiri”. Dengan semboyan ini Bangsa Indonesia mampu menjalin hubungan dengan negara-negara lain di dunia secara baik.



Berdasarkan hal tersebut dan dalam rangka menciptakan perdamaian dunia yang abadi, adil, dan sejahtera Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan politik luar negeri yang bebas dan aktif.



Bebas, artinya bebas menentukan sikap dan pandangan terhadap masalah-masalah internasional dan terlepas dari ikatan kekuatan-kekuatan raksasa dunia yang secara ideologis bertentangan (Timur dengan faham Komunisnya dan Barat dengan faham Liberalnya).



Aktif, artinya dalam politik luar negeri senantiasa aktif memperjuangkan terbinanya perdamaian dunia. Aktif memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan. Aktif memperjuangkan ketertiban dunia.



Indikator 7

Mendeskripsikan faktor terjadinya Perang Dingin

1. Munculnya Amerika Serikat sebagai negara pemenang di pihak Sekutu (Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat). Amerika Serikat berperan besar dalam membantu negara-negara Eropa Barat untuk memperbaiki kehidupan perekonomiannya.



2. Munculnya Rusia (Uni Soviet) sebagai negara besar dan berperan membebaskan Eropa bagian Timur dari tangan Jerman dan membangun perekonomian negara-negara di Eropa Timur. Uni Soviet meluaskan pengaruhnya dengan mensponsori terjadinya perebutan kekuasaan di berbagai negara Eropa Timur seperti Bulgaria, Albania, Hungaria, Rumania, Polandia, dan Cekoslowakia, sehingga negara-negara tersebut masuk dalam pemerintahan komunis Uni Soviet.



3. Munculnya negara-negara yang baru merdeka setelah Perang Dunia II di luar wilayah Eropa.

Baca selengkapnya di artikel Lahirnya 9 negara baru setelah perang dunia 2. Dampaknya muncul 2 kelompok negara di dunia yaitu negara-negara maju dengan negara-negara berkembang, yang memberikan pengaruh bagi perkembangan politik dan ekonomi dunia.



Indikator 8

Mengevaluasi Pelaksanaan Perang Dingin di Eropa

Perang Dingin berkembang saat perbedaan-perbedaan tentang bentuk dunia pasca perang telah menciptakan kecurigaan antara Amerika Serikat dengan Uni-Soviet. Konflik pertama dalam perang ini berkaitan dengan Polandia. Moskow ingin pemerintahan dibawah Soviet, sedangkan Amerika mengingankan pemerintahan yang independen dan representatif sesuai dengan model barat. Konfrensi Yalta pada bulan Februari 1945 menghasilkan kesepakatan yang salah satu isinya yaitu janji akan pemilu yang bebas di Polandia. Pertentangan kedua negara semakin runcing setelah diadakannya pertemuan antara Presiden Amerika dengan Mentri Luar Negeri yang kemudian berakhir dengan ketersinggungan menteri luar negeri Soviet.
Pasca bulan-bulan terakhir PD II, Soviet berhasil menduduki seluruh Eropa Tengah dan Timur. Moskow memberikan bantuan militer kepada partai-partai komunis untuk menghancurkan partai-partai demokratis di Eropa Timur. Dan puncaknya terjadi pada peristiwa kudeta di Cekoslowakia tahun 1948.


Pandangan Tentang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan Dampak Pasar Bebas di Indonesia dilihat Dari Segi Pendidikan Mahasiswa Indonesia


    Sejak akhir tahun kemarin, tahun 2014, berita tentang AFTA atau ASEAN Free Trade Area sudah banyak kita dengar di media-media bahwa AFTA dan MEA sudah di depan mata. MEA/AFTA adalah satu kesepakatan yang dibuat oleh 10 negara pada waktu ASEAN Summit di Singapura tahun 1992, para kepala negara –negara ini bersepakat untuk membentuk suatu kawasan perdangangan bebas di ASEAN dalam kurun waktu 15 tahun. Akan banyak tantangan dan peluang yang kita hadapi menjelang kesepakatan ini di berlakukan.Sebelum kita lebih jauh membahas dampak dan pengaruh kesepakatan ini terhadap negara kita tercinta mari kita bahas apa itu AFTA dan MEA? Apakah AFTA itu sama dengan MEA? Ataukah berbeda?



    ASEAN Free Trade Area (AFTA) sejatinya adalah satu bentuk kesepakatan yang dibuat oleh negara-negara ASEAN untuk melahirkan kawasan bebas, bebas perdangan diantara para negara-negara ASEAN. AFTA sendiri memiliki tujuan, tujuan utama dari AFTA adalah untuk meningkatkan daya saing ekonomi dan bisnis ASEAN di rana dunia. Dan adapun harapan dibentuknya AFTA ini adalah negara-negara ASEAN bisa menjadi basis produksi dunia.

   

    Sedangkan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah masyarakat yang masuk dalam kawasan bebas area ini, atau negara-negara yang masuk dalam AFTA. Jadi kawasan ekonomi suatu negara yang termasuk dalam MEA ini akan menjadi lebih luas, adanya perekonomian yang menglobal diantara para negara-negara ASEAN. Kita bisa melihat bahwa MEA dan AFTA tidak lah sama, AFTA adalah kesepakatan sedangkan MEA adalah para negara-negara yang ikut dalam pasar bebas ini.



    Pelaksanaan persetujuan ini akan berdampak pada banyak sektor, terhadap inovasi teknologi, terhadap perdagangan dan terhadap SDM. Karna MEA ini tidak hanya membuka arus perdangan barang, tetapi juga jasa. Bebasnya tenaga asing masuk ke Indonesia dapat sangat mempengaruhi dan para tenaga kerja asing ini akan dapat mengisi jabatan yang dulunya terhalang oleh peraturan yang nanti akan dihilangkan karna berlakunya MEA/AFTA ini. Pengaruh pasar bebas ini akan sangat kita rasakan terutama pada sektor SDM, kebutuhan akan SDM yang berkualitas akan sangat tinggi karna persaingan yang sangat ketat. Dan untuk menciptakan SDM yang memiliki kualitas yang baik kita harus memulainya dari bagaimana kita menciptakan SDM ini, sistem pendidikan, pendidikan merupakan landasan dasar untuk membangun sembuah negara, pendidikan ini akan di jadikan senjata bagi sebuah bangsa untuk bersaing dalam era globalisasi ini dan ini tidak bisa kita pungkiri bahwa untuk bersaing dengan negara lain adalah pendidikan lah sebagai landasan awalnya. Dengan kata lain kita bisa melihat daya saiang sebuah bangsa dan negara dari pengetahuan dan pendidikan SDM dari negeri itu. Bisa di kita simpulkan bahwa ada hubungan antara sistem pendidikan dengan penerapan kawasan bebas perdagangan ini, dan berarti juga akan ada dampak terhadap pendidikan di Indonesia dalam pemberlakuan kawasan bebas perdagangan ini. Hubungan akan dapat kita lihat jika melihat kesiapan kita sendiri, kesiapan Indonesia terhadap MEA/AFTA, kesiapan dalam faktor SDM-nya. Mahasiswa, mahasiswa calon sarjana (S1) merupakan angkatan kerja tertinggi di Indonesia, dan pertahun ada banyak mahasiswa yang lulus atau sarjana yang menganggur ini di sebabkan kurangnya daya serap tenaga kerja sarjana pun masih kurang, ini merupakan masalah yang harus di selesaikan oleh pemerintah. Ada banyak usaha yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah yang telah lama ada dalam negeri kita, salah satu usaha yang dilakukan pemerintah adalah mengeluarkan kebijakan Permendikbud 49/2014 tentang standar nasional pendidikan tinggi. Permendikbud 49/2014 berisi bahwa mahasiswa harus selesai dalam waktu 4-5 tahun atau 8-10 semester dengan beban 144 sks, Permendikbud ini memiliki tujuan untuk memenuhi permintaan tenaga kerja perusahaan multinasional dengan keahlian yang cukup untuk bersaing. ini juga menjadi bukti bahwa adanya hubungan antara sistem pendidikan di Indonesia dengan penerapan sistem kawasan perdangan bebas. Tetapi akan muncul pertanyaan apakah penerapan Permendikbud 49/2014 ini sudah tepat sasaran untuk menyelesaikan masalah SDM dan penyerapan tenaga kerja ? sedangkan masalah tentang SDM sangat lah penting karena SDM ini atau tenaga kerja merupakan asset negara yang menjadi tanggung jawab negara.



    Melaksanakan persetujuan AFTA mungkin bukan pilihan yang cocok, namun merupakan opsi yang lebih baik dibandingkan menunda sampai datang kondisi dan pilihan yang pas, sebelum semua akan merasa ragu dam akan terjadi peundaan dan terjadi berulang seterusnya. Seperti yang di katakana sebelumnya akan ada banyak tantangan dan peluang yang kita hadapi kedepannya dalam menghadapi MEA/AFTA, dengan meningkatkan daya saing kita dalam era globalisasi kita dapat memaksimalkan peluang dan meminimalisasikan tantangan-tantangan yang kita hadapi. Masih banyak cara yang bisa kita pilih untuk menghadapi pasar bebas yang sudah ada depan mata kita ini, salah satu contoh untuk mengatasi masalah yang akan dihadapi pada sektor tenaga kerja asing yang akan banyak menggeser tenaga kerja lokal, pasar bebas mungkin akan membuka luas kesempatan tenaga kerja asing tapi kita bisa memperketat syarat dan memaksimalkan potensi tenaga kerja lokal kita dengan penguasaan bahasa asing yang biasanya menjadi salah satu halangan tenaga kerja lokal.









Bagaimana pandangan Anda mengenai Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan kita hadapi akhir tahun ini?

    Yang menjadi inti dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah proses integrasi ekonomi dimana akan ada pihak yang diuntungkan dan aka nada pihak yang dirugikan. Indonesia dalam beberapa hal akan diuntungkan dan dalam beberapa hal lainnya akan dirugikan. Setiap integrasi ekonomi bisa berfungsi dengan efektif jika terjadi diantara ekonomi yang setara. Jika aspek ekonomi tersebut tidak setara maka akan menimbulkan persoalan. Negara Indonesia sebagai bagian dari ASEAN relative ada pada posisi menengah ke atas berkaitan dengan aspek ekonomi. MEA juga akan menimbulkan tantangan dan kesempatan untuk mengembangkan sumber daya manusia. Perhelatan ini akan dilihat baik dari segi kompetisi, karena akan membuat harga-harga barang akan semakin murah dan membuat setiap negara akan fokus pada produk yang memiliki tingkat efisiensi yang paling tinggi.

Menurut Anda, bagaimana keadaan ekonomi yang dimiliki Indonesia saat ini? Apakah Indonesia siap menghadapi MEA?

Berbicara soal kesiapan, keadaan ekonomi Indonesia dapat dikatakan relatif maju, dalam artian pertumbuhan ekonominya tinggi. Namun yang menjadi kendala untuk Inodnesia adalah Indonesia terlalu mengandalkan pada ekspor bahan alam, di lain hal Indonesia memiliki kelemahan dalam produk manufaktur. Indonesia harus bisa membuat industri manufaktur menjadi komuditi andalan dan Indonesia harus bisa menguasai pasar-pasar produk manufaktur dan mengurangi indeks ekspor barang-barang alam karena ekspor barang-barang alam itu akan mencapai batas dan tidak akan bisa ditingkatkan dalam jangka pendek seperti produk manufaktur. Aspek lain adalah sumber daya manusia dan hubungannya dengan lapangan pekerjaan yang semakin berkembang. Penguasaan bahasa negara-negara ASEAN akan menjadi isu yang penting jika ingin bersaing secara kompetitif. PAda akhirnya yang menjadi kata kunci dari perkembangan sumber daya manusia adalah pendidikan.

Menurut anda, apa dampak yang diberikan oleh MEA kepada Indonesia?

    Jika berbicara dampak, tentunya dapat dilihat dari segi positif dan segi negatif. Dimulai dari segi positif, bagi sektor usaha yang memiliki kekuatan atau daya saing yang cukup tinggi, maka sektor usaha tersebut akan bisa berpeluang untuk masuk ke pasar-pasar di ASEAN. Misalnya Indonesia memiliki kekuatan dalam hal nekspor tekstil, maka Indonesia memiliki peluang untuk bisa bergabung di dalam pasar-pasar ASEAN. Dan begitu pula sebaliknya, dimana produk dari negara lain dapat dengan mudah masuk ke negara Indonesia. Masyarakat sebagai konsumen akan diuntungkan dengan pilihan produk yang semakin banyak karena produk tersebut bebas masuk ke pasar manapun di wilayah ASEAN. Di sisi lain, MEA juga memberikan dampak negatif yaitu akan ada kelompok masyarakat yang tersisih karena kalah efisien dengan produk lain. Peran pemerintah diperlukan untuk menjaga kestabilan hal tersebut. Karena berbagai fenomena seperti pasar bebas, integrasi ASEAN, integrasi apapun itu akan selalu menghasilkan orang-orang yang frustasi karena mereka tidak efisien dan kalah saing.

Bagaimana peran negara dalam meningkatkan kesiapan Indonesia menghadapi MEA dalam kurun waktu kurang dari satu tahun?

    Peran negara tentunya sangat penting dalam hal ini. Negara atau pemerintah harus bisa masuk dalam segala sektor, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam waktu jangka pendek dapat dilakukan dengan sosialisasi dari kementerian dan pemerintah dan waktu jangka panjang adalah harus masuk dalam sektor pendidikan, bagaimana membangun mental yang terdidik, meminimalisir meminta bantuan negara. Yang negara bisa berikan adalah kesempatan berusaha, keamanan berusaha dan infrastruktur. Dalam waktu jangka panjang, dunia pendidikan dikatakan sangat penting untuk mendorong agar masyarakat memiliki keinginan untuk berkompetisi dan membangun sumber daya manusia yang unggul, dapat bersaing dengan warga negara di lingkungan ASEAN dan juga mempercepat atau memperkuat sektor yang diungguli.

Menurut Anda, apa yang dapat mahasiswa lakukan dalam mendukung persiapan Indonesia untuk menghadapi MEA?

    Pertama untuk diri mahasiswa, mereka harus mempersiapkan diri karena selepas mereka kuliah dengan adanya MEA mereka harus mampu beradaptasi dengan keadaan yang memaksa mereka harus berhadapan dengan warga negara asing yang nantinya dengan bebas dapat bekerja di negara Indonesia atau sebaliknya. Untuk ranah yang lebih luas atau di lingkungan masyarakat, mahasiswa bisa mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bagaimana membangun mental yang kompetitif, yang mau bersaing dan memiliki keunggulan. Jika tidak memiliki keunggulan dan tidak memiliki aspek yang kompetitif, akan sangat mempengaruhi terhadap sektor ekonomi dan pekerjaan. Masyarakat Indonesia kurang memiliki mental yang kompetitif dikarenakan negara memiliki sumber daya alam yang luas. Jadi, ketika seseorang sudah merasa mapan, mereka menganggap tujan hidup sudah tercapai, padahal kita tidak hanya memikirkan diri sendiri tetapi juga bagaimana nasib bangsa di masa yang akan datang.


SUMBER        :

Flowchart Penanggulangan Kemacetan Lalu Lintas

1.   Menindak tegas angkutan umum yang berhenti sembarangan
Karena angkutan umum yang berhenti sembarangan baik itu untuk menurunkan penumpang atau sedang menunggu penumpang dapat menyebabkan kemacetan, oleh karena itu jika angkutan umum berhenti pada tempat yang disediakan sebelumnya dapat mengurangi kemacetan di jalanan umum.
2.   Menyediakan lahan untuk pedagang kaki lima berjualan agar tidak mengganggu lalu lintas
Karena pedagang kaki lima yang sering berjualan di pinggir  jalan dapat membuat jalanan akan semakin sempit dan dapat menyebabkan kemacetan. Jika pemerintah menyediakan tempat untuk berjualan para pedagang kaki lima maka tidak akan ada lagi pedagang kaki lima yang mengambil bagian dari badan jalan yang dapat menyebabkan kemacetan.
3.   Menindak tegas parkir liar di sepanjang jalanan umum
Karena banyaknya pasar yang berada dipinggir jalan maka tidak sedikit orang yang memanfaatkan kesempatan itu untuk membuka tempat penitipan kendaraan. Tempat untuk menitipkan kendaraan bersifat illegal karena tidak memiliki perizinan resmi dari pemerintah, karena tempat penitipan kendaraan itu lah sebagian badan jalan termakan, menjadi sempit, dan dapat menyebabkan kemacetan. Oleh sebab itu pemerintah harus menindak tegas tempat parkir liar yang tidak memiliki perizinan secara resmi dari pemerintah.
4.   Melarang kendaraan pribadi yang sudah berumur lebih dari 10 tahun untuk turun ke jalan
Karena volume kendaraan di jalanan semakin meningkat maka pemerintah harus menindak tegas pada kendaraan yang sudah berumur lebih dari 10 tahun untuk tidak digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Dengan begitu volume kendaraan di jalan dapat berkurang dan dapat mengurangi kemacetan.
5.   Memperbaiki fasilitas angkutan umum, agar orang merasa nyaman menggunakan angkutan umum
Pada saat sekarang banyak kejahatan yang memanfaatkan angkutan umum sebagai sarana tindak pencurian. Maka pemerintah harus sering-sering melakukan pemeriksaan pada angkutan umum agar dapat menjamin keselamatan penumpangnya, jika penumpang merasa aman maka penumpang akan terus menggunakan angkutan umum dan tidak beralih menggunakan kendaraan pribadi, dengan begitu jumlah kendaraan pribadi di jalanan akan berkurang dan dapat mengurangi kemacetan di jalan.
6.   Membuat jadwal khusus untuk kendaraan pribadi
Seperti yang kita ketahui bersama sekarang sudah ada peraturan car free day yang dilaksanakan pada hari libur. Dengan begitu jalanan akan sepi dari pengguna kendaraan pribadi.
7.   Mengatur jam masuk kerja agar tidak sama dengan jam masuk sekolah
Dengan mengatur jam masuk kerja dengan jam masuk sekolah maka kegiatan di jalanan akan berkurang misalnya jam masuk sekolah pukul 07.00 maka pada jam itu jalanan akan dipenuhi oleh siswa yang berangkat sekolah. Kemudian jam masuk kerja pukul 08.00 maka pada jam itu siswa sudah berada di sekolah dan memulai pelajaran. Jalanan akan sepi dan akan dipenuhi dengan orang yang ingin berangkat kerja. Dengan cara bergitu jalanan akan lebih teratur.
8.   Melakukan razia secara teratur
Dengan cara melakukan razia polisi juga dapat membantu mengurangi kemacetan. Misalnya ada angkutan umum yang sengaja berhenti di sembarang jalan, maka polisi harus menindak tegas dengan cara memberikan sanksi yang berat sekalipun agar pengendara angkutan umum itu tidak mengulangi kesalahan itu lagi.

Berikut flowchart untuk mengatasi kemacetan lalu lintas

Nama-nama anggota kelompok:
·         Anbiya SR
·         Ernu Dedi
·         Heri Setiawan
·         Muhammad Arfiansyah
·         Muhammad Popov S
·         Naufaldi Egaputra R


NSLOOKUP

Nslookup adalah suatu program untuk query domain name servers internet atau tool yang digunakan untuk mengetahui ip dari sebuah domain. Ns...